Konsep rumah pintar atau smart home sebenarnya merupakan perwujudan dari rumah yang berbasis teknologi, di mana teknologi yang terintegrasi difungsikan untuk mengelola dan mengontrol rumah secara otomatis dari jarak jauh, dari mana saja dan kapan saja. Penataan yang dilakukan tentunya mengandalkan koneksi internet dengan perangkat ponsel pintar (smartphone) sebagai media untuk mengendalikan dari jarak jauh.

Dengan demikian, sistem rumah pintar menghubungkan semua perangkat di rumah, memungkinkan penghuni untuk mengontrol segala fungsi dari jarak jauh seperti akses keamanan ke rumah, suhu ruangan, penerangan, menyalakan AC, mematikan TV, dan bahkan home theater. Secara umum, penampakan rumah yang dilengkapi dengan sistem tersebut tidak berbeda dengan rumah konvensional.

Menariknya, ada juga yang mengintegrasikan fungsi lampu ambient ke dalam sistem smart home. Fitur ini digunakan untuk mengubah warna lampu di dalam ruangan, dan dapat diatur lebih terang atau lebih redup sesuai dengan kebutuhan penghuninya. Tentunya berbagai fasilitas tersebut membuat keberadaan sistem rumah pintar memberikan kenyamanan yang mumpuni. Bahkan ketika pemilik keluar rumah, mereka tidak perlu merasa khawatir karena bisa mengontrol sistem keamanan kapan saja.

Kenali Sistem Rumah Pintar, teknologi canggih untuk mengelola rumah Anda dari jarak jauh!

Sistem rumah pintar mengacu pada lingkungan rumah yang nyaman di mana peralatan dan perangkat rumah tangga dapat dikontrol secara otomatis dari jarak jauh atau dari mana saja dengan koneksi internet. Sistem ini menggunakan perangkat mobile atau perangkat jaringan lainnya. Perangkat akan terhubung satu sama lain melalui Internet. Sistem yang diciptakan untuk memudahkan dan lebih nyaman bagi pemilik rumah untuk mengelola rumah mereka dan juga membantu menghemat biaya. Namun, sistem tersebut juga menghadirkan risiko keamanan dan bug, sehingga pemilik rumah harus selalu memantau dan memperbarui sistem mereka.

Perangkat tersebut saling terhubung dan dapat diakses melalui satu titik pusat yaitu smartphone, tablet, laptop atau konsol game. Kunci pintu, televisi, termostat, pengawasan video, kamera, lampu, dan bahkan perangkat seperti lemari es dapat dikontrol melalui sistem otomatisasi.

Sistem rumah pintar diinstal pada perangkat seluler atau perangkat jaringan lainnya dilengkapi dengan kecerdasan buatan sehingga mereka dapat mempelajari jadwal pemilik dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Walaupun demikian, pengguna dapat menjadwalkan penerapan perubahan tertentu, sehingga lebih mutakhir.

Jenis Sistem Smart Home

Salah satu jenis sistem smart home yang paling banyak diterapkan adalah kontrol pencahayaan yang memungkinkan pemilik rumah mengurangi konsumsi listrik dan mendapat manfaat dari penghematan biaya terkait energi. Beberapa sistem rumah pintar memperingatkan pemilik rumah jika gerakan terdeteksi di rumah saat penghuninya pergi. Sementara sistem lain dapat menghubungi pihak berwenang seperti polisi atau pemadam kebakaran, jika ada situasi yang akan segera terjadi. Setelah terhubung, layanan seperti bel pintu, sistem keamanan, dan peralatan lainnya akan menjadi bagian dari teknologi Internet of Things (IoT) atau jaringan objek fisik yang dapat mengumpulkan dan berbagi informasi elektronik.

Keamanan dan efisiensi adalah alasan utama di balik meningkatnya penggunaan sistem rumah pintar.  Bentuknya bisa nirkabel, terjadwal, atau keduanya. Sistem smart home nirkabel lebih mudah dipasang. Memasang sistem otomatisasi rumah nirkabel dengan fitur-fitur seperti pencahayaan cerdas, kontrol iklim, dan keamanan bisa sangat mahal. Di sisi lain, sistem smart home dianggap lebih andal dan umumnya lebih sulit untuk diretas. Sistem terintegrasi dapat meningkatkan nilai jual kembali sebuah rumah.

Kelebihan dan kekurangan dari sistem rumah pintar

Pemasangan teknologi sistem rumah pintar tentunya tidak berbeda dengan penggunaan teknologi lain yang bisa berdampak positif maupun negatif. Semua kembali ke perspektif masing-masing pengguna dalam menyikapi kelebihan dan kekurangan tersebut.

Kelebihan sistem rumah pintar

Alih-alih mengontrol peralatan, termostat, pencahayaan, dan fungsi lainnya dengan perangkat yang berbeda, pemilik dapat mengontrol semuanya dengan satu perangkat, biasanya smartphone atau tablet. Karena sistem rumah pintar terhubung ke perangkat portabel, pengguna dapat menerima pemberitahuan dan pembaruan tentang masalah di rumah mereka. Misalnya, bel pintu pintar memungkinkan pemilik rumah untuk melihat dan berkomunikasi dengan orang-orang yang datang ke pintu mereka bahkan ketika mereka tidak di rumah.

Dengan sistem rumah pintar, pemilik rumah dapat mengatur dan mengontrol suhu internal, pencahayaan, dan peralatan. Untuk biaya , pemilik rumah bisa mendapatkan keuntungan dari penghematan biaya yang signifikan. Peralatan dan elektronik dapat digunakan lebih efisien, yang dapat mengurangi biaya energi.

Kekurangan sistem rumah pintar

Hanya karena sistem rumah pintar menawarkan kemudahan dan penghematan biaya, bukan berarti teknologi ini tidak memiliki tantangan. Risiko keamanan dan bug terus mengganggu pembuat dan pengguna teknologi. Peretas yang terampil, misalnya, dapat memperoleh akses ke peralatan yang terhubung ke Internet.

Langkah-langkah untuk mengurangi risiko serangan tersebut termasuk melindungi komputer dan perangkat dengan kata sandi yang kuat, menggunakan enkripsi jika tersedia, dan hanya menghubungkan perangkat tepercaya ke jaringan.

Seperti disebutkan di atas, biaya pemasangan sistem smart home juga membutuhkan banyak nilai. Ini adalah harga tinggi yang harus dibayar, terutama karena mungkin ada kurva pembelajaran yang curam bagi setiap orang dalam keluarga untuk terbiasa dengan sistem tersebut.