Merupakah contoh investasi properti merupakan salah satu jenis investasi yang menjanjikan keuntungan cukup besar. Sudah bisa tampak dari harga properti yang selalu naik setiap tahunnya. Untuk Anda yang memiliki dana simpanan, Anda bisa segera coba investasi properti dengan membeli sebuah hunian di Grand Wisata.
Semakin menunda maka semakin mahal pula harga properti nantinya. Pada akhirnya akan terasa sulit mengejar kenaikan tersebut dan membuat Anda kehilangan kesempatan untuk berinvestasi properti. Sebelum membahasnya lebih lanjut, mari pahami dulu apa itu pengertian dan contoh investasi properti!
Pengertian Dan Contoh Investasi Properti
Investasi properti yaitu pembelian properti atau real estate dengan tujuan memperoleh keuntungan melalui kegiatan bisnis penjualan kembali properti di masa depan, penyewaan maupun keduanya. Jadi bukan dibeli sebagai tempat tinggal oleh sang pembeli.
Investasi properti bisa saja dimiliki perorangan ataupun instansi dan badan usaha. Investasi properti dapat dikatakan sebagai investasi jangka panjang atau jangka pendek. Investasi properti juga dikenal dengan rumah kedua. Rumah pertama yang ditinggali kemudian rumah kedua sebagai investasi properti.
Akan tetapi tidak semua memakai cara seperti itu. Dapat pula seseorang membeli rumah kedua. Contoh investasi properti seperti vila di salah satu destinasi wisata disewakan untuk wisatawan, kemudian juga bisa digunakan sebagai tempat menginap apabila sedang berlibur di wilayah tersebut. Jadi dapat dikatakan itu merupakan investasi properti namun juga untuk kepentingan pribadi.
Keuntungan Investasi Properti
Berikut ini merupakan beberapa keuntungan yang dapat Anda peroleh melalui investasi properti yang akan membuat kepincut:
1. Sebagai Passive Income
Investasi properti merupakan cara yang tepat untuk mencetak passive income. Penghasilan yang bisa didapatkan dengan hanya duduk manis atau mungkin rebahan di rumah. Uang masuk ke rekening dalam bentuk pendapatan sewa, dividen, bunga, bahkan royalti dari hasil investasi properti. Menarik, bukan? Cara yang tepat untuk persiapan masa pensiun atau di hari tua.
2. Harga Cenderung Naik, Cuan Besar
Investasi dengan resiko rendah. Itu disebabkan oleh pasar properti yang tidak terlalu fluktuatif seperti pasar saham. Kenaikan harga properti memiliki nilai persentase average 10-20% per tahun. Meskipun nantinya turun, kenaikannya akan cepat, sehingga Anda dapat untung besar.
3. Tak Tergerus Inflasi
Melihat harga properti yang cenderung naik terus dengan persentase 10-20% per tahun, yang berarti jauh melampaui angka inflasi. Inflasi sendiri memiliki nilai rata-rata 3-5% per tahun di Indonesia.
4. Patok Harga Sendiri
Anda investor atau pemilik properti. Anda bisa dengan senang hati memasang harga atau tarif berapa saat menjual atau menyewakan properti. Anda adalah yang memegang kendali.
5. Tak Harus Terus Dipantau
Berbeda dengan investasi saham dan reksadana yang perlu dimonitor setiap saat. Investasi properti tidak perlu begitu. Anda hanya perlu membeli properti, kemudian menyewakan atau menjualnya. Anda akan dapat langsung menghasilkan untung.
6. Bisa Dijadikan Agunan
Properti yang sudah Anda beli bisa menjadi jaminan atau agunan ketika memerlukan pinjaman bank. Baik ketika Anda memerlukan tambahan modal untuk meningkatkan investasi atau mungkin saja Anda sedang dalam kondisi darurat.
Kerugian Investasi Properti
Investasi di properti pun mempunyai resiko kerugian atau kekurangan, diantaranya adalah:
1. Membutuhkan Modal Besar
Investasi properti konvensional atau offline merupakan investasi padat modal. Yang berarti investasi ini memerlukan modal cukup besar. Harga properti dimulai dari ratusan juta sampai miliaran, bahkan sampai dengan triliunan rupiah.
2. Rawan Bencana Sehingga Butuh Proteksi
Investasi properti tergolong agak rawan jika terjadi bencana, misalnya seperti resiko terkena banjir, kebakaran, gempa bumi, serta risiko lainnya. Anda harus mengcover resiko tersebut dengan asuransi properti. Yang berarti Anda harus mengeluarkan uang lagi untuk membayar preminya tiap bulan untuk memperoleh manfaat asuransi properti.
3. Sulit Dijual Cepat
Investasi properti ini merupakan jenis investasi tidak likuid atau tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu. Akan memerlukan waktu cukup lama untuk menjual atau menggadaikannya. Tidak seperti saham maupun reksadana.
Contoh Investasi Properti Berdasarkan Jenis
Investasi properti sebenarnya dibagi menjadi beberapa jenis. Terdapat yang berupa perumahan, komersial serta properti campuran (komersial dan residensial atau perumahan). Berikut merupakan contoh investasi properti antara lain:
- Rumah
- Apartemen
- Townhouse
- Ruko
- Kantor
- Kondotel atau kondominium hotel
- Tanah
- Vila
- Gudang
Cara Investasi Properti
Investasi properti harus dilakukan dengan baik dan benar supaya dapat berjalan mulus, serta memperoleh hasil maksimal. Ini tiga contoh investasi properti yang dapat Anda coba:
1. Investasi Properti Online
Investasi properti sekarang sudah merambah ke jejaring online. Kini investor tidak melulu harus membeli barang properti dengan membawa-bawa uang tunai. Inilah investasi properti modal kecil melalui platform atau aplikasi khusus yang terdaftar di OJK dengan cara sebagai berikut:
- Properti Equity Crowdfunding
Properti equity crowdfunding yakni investasi properti patungan bersama investor lain di platform atau aplikasi yang menawarkan layanan tersebut. Investasi properti ini merupakan dengan sistem online murah sebab tidak perlu modal besar seperti membeli properti offline.
- Investasi Properti P2P Lending
Melakukan pendanaan atau investasi P2P Lending merupakan cara investasi properti untuk pemula. Platform ini menghubungkan para pengembang dengan masyarakat. Anda bisa menjadi pemberi lender dengan minimal investasi mulai dari 100.000 Rupiah. Keuntungan yang akan Anda peroleh hingga 20% per tahun.
- Membeli Saham Emiten Properti
Cara investasi properti online selanjutnya yakni membeli saham emiten properti. Investasi saham di sektor properti kini dapat dilakukan secara daring melalui aplikasi trading saham online milik perusahaan sekuritas. Investasi saham bermodal kecil ini bisa dimulai dari Rp 100.000. Selain dengan membeli saham, Anda pun dapat menjual saham dan melakukan analisis lewat fitur grafik saham yang disediakan.
2. Investasi properti sistem sewa
Cara investasi properti paling popular yakni dengan cara menyewakan aset untuk menambah penghasilan. Anda bisa membeli properti, contohnya apartemen, townhouse, cluster atau residence di Grand Wisata Bekasi lalu disewakan sebagai tempat tinggal. Atau membeli properti seperti perkantoran, ruko, toko ritel dan disewakan untuk kepentingan bisnis atau komersial. Dari hasil penyewaan, Anda memperoleh uang sewa bulanan atau tahunan.
3. Investasi Properti Flipping
Investasi properti flipping yaitu membeli properti dengan harga lebih murah dari pasaran. Kemudian dilakukan renovasi untuk selanjutnya dijual dengan harga jauh lebih mahal. Strategi ini disebut flipping.
Flipper adalah sebutan untuk pelaku atau orang yang melakukan flipping. Contohnya, Anda membeli rumah bekas seharga Rp 100 juta. Kemudian direnovasi lalu menjual rumah tersebut seharga Rp 500 juta. Contoh investasi properti sejenis ini dapat disebut investasi jangka pendek. Karena prosesnya cepat, beli rumah, renovasi, dan menjual untuk mendapat keuntungan dalam waktu singkat.
Hal Yang Harus Dipahami Supaya Investasi Properti Untung
Investasi properti seperti membeli hunian di Grand Wisata Bekasi bukanlah hal tidak mungkin untuk Anda yang berpenghasilan pas-pasan. Siapapun dapat berkesempatan melakukan contoh investasi properti di atas tanpa modal atau hanya dengan modal kecil. Kuncinya yakni belajar memahami seluk beluk investasi properti serta strategi jual beli yang tepat, sehingga tidak melakukan kesalahan yang membuat Anda rugi.
Leave A Comment
You must be logged in to post a comment.